HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN PERPISAHAN DENGAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SANTRI KELAS VII DI MADRASAH TSANAWIYAH ULUMUL QUR’AN PAGAR AIR
Abstract
Background: Teenage anxiety is still high in Indonesia. Data from Riskesdas states that the National Prevalance of Anxiety Disorders of teenagers in Indonesia are about 37 thousand of the population with the mean age of 15 years. Separation anxiety is supposed to be a situation in which individuals become fearful and anxieous while being away from their parents. This emotional condition does not have a specific object. Anxiety is a factor that affects motivation, because a person who experiences anxiety will have obstacles to complete their work or to reach their goal. The aim of this study is to determine the relationship between level of separation anxiety between students and their parents towards students’ study motivation, in this case, year 7 students of Madrasah Tsanawiyah Ulumul Qur’an Pagar Air. Method: The method used in this research is an analytic quantitative with a cross-sectional design. The sampling technique used to obtain the sample in this research is random sampling which amounted to 86 respondents from year 7students of Madrasah Tsanawiyah Ulumul Qur’an Pagar Air. The research instrument that was used is a questionnaire about separation anxiety and a questionnaire about study motivation. The analysis data in this research is using Chi Square Hypothesis Test with the P. value of ɑ 0,05. Results: The results demonstrates that the majority of respondents have hight levels of separation anxiety (57,0%) and have a low level of study motivation (52,3%). Conclusion: The statistic test results demonstrates that there is a significant relationship between level of separation anxiety with their parents towards their motivation to studying, of year 7 students of Madrasah Tsanawiyah Ulumul Qur’an Pagar Air with the-value = 0,021 and ɑ = 0,05.
Keywords: Separation anxiety, Study motivation, Teenage,Boarding schoolFull Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Aminullah MA. 2013. Kecemasan Antara Siswa SMP Dan Santri Pondok Pesantren. Malang: Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Vol.1(2):206-215.
Amirullah K. Mengenal Separation Anxiety: Kecemasan akan perpisahan, 2014. [online] Diakses dari: URL: http://margina.net/mengenal-separation-anxiety-kecemasan-akan-perpisahan pada Tanggal 30 meipukul 14.30 WIB.
Awwal H. 2015. Prevalensi Gangguan Tidur Pada Remaja Usia 12-15 Tahun. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.
Batubara J R. 2010. Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Jakarta: Jurnal Sari Pediatri. Vol.12(1)
Dalyono. Psikologi Pendidikan.Jakarta: RinekaCipta. 2005.
Dewi I. 2008. Anxiety disorder: Dialami Pula Oleh Anak Dan Remaja. Retrieved Sept 28,2012, from http://www.kabarindonesia.com.
Dewi I.Anxiety Disorder: dapat dialami pula oleh anak dan remaja, 2008..[online] Diakses dari: URL: http://www.kabarindonesia.com pada Tanggal 30 Mei pukul16.23WIB.
Fathaniy FM. 2016. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Ansietas Siswa SMP Ar-risalah Islamic Boarding School Padang. thesis. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang.
Hidayah ST. 2013. Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Motivasi belajar siswa kelas V MI Negeri Sindutan Temon Kulon Progo. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
Hidayat DAJ. 2012. Perbedaan Penyesuaian Diri Santri di Pondok Pesantren Tradisional dan Modern. Surakarta: Jurnal Talenta Psikologi. Vol.1(2):106-126.
Husna S. 2014. Hubungan Antara Penyesuaian Sosial dengan Kecemasan Siswa Sekolah Menengah Pertama Berasrama di Kota Banda Aceh. Skripsi. Program Studi Psikologi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2013. Kesehatan Mental Remaja DiEra Globalisasi. [online] Diakses dari: URL: http://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/masalah-kesehatan-mental-remaja-di-era-globalisasi pada Tanggal 1 desember 2016 pukul 14.00 WIB.
Joseph G. Separation anxiety in children. Medicastor. 2012. http://medicastore.com/penyakit/3297/Gangguan_Kecemasan_Berpisah.html. Diakses tanggal 13 desember 2016.
Motivasi Belajar di Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Islamiyah. Padang: Jurnal Spektrum PLS.Vol.1(2):48-62.
Muniroh NL. 2013. Hubungan Antara Kontrol Diri dan Perilaku DisiplinPada Santri di Pondok Pesantren. Skripsi. Program Studi Psikologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta.
NotoatmodjoS. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.
Putri RM. 2014. Hubungan Tingkat Kecemasan Terhadap Sistem Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Pada Siswa-Siswi di SMP Negeri 1Banda Aceh. Skripsi. Fakultas kedokteran Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Rahmadipta R. 2015. Perbedaan Tingkat Kecemasan Antara Siswa KelasVIII SMP Nawa Kartika Islamic Boarding School dengan SMP Negeri 1 Wonogiri. Skripsi. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah.
Rahmatika D. 2014. Hubungan Tingkat Kecemasan Perpisahan dengan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Santri di Pondok Pesantren Asshidiqiyah Kebun Jeruk Jakarta. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.
Rahmawati S. 2016. Hubungan Antara Kecemasan Perpisahan dengan Orang Tua terhadap Risiko Perilaku Bullying Santri di Pesantren Assanusi Cirebon. Skripsi. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta.
Siregar CN. 2013.Tingkat Kecemasan Pada Santri Pondok Pesantren. Malang: Jurnalonline psikologi. Vol.1(1):242-256.
Sitepu I D. 2016. Dampak Kecemasan pada Atlet Bola basket Sebelum Memulai Pertandingan. Medan: Jurnal Psikologi Konseling. Vol.8(1).
Yanti S, Erlamsyah, Zikra. 2013. Hubungan Antara Kecemasan Dalam Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa. Padang: Jurnal Konselor. Vol.2(1):286-287.