GANGGUAN EMOSI DAN PERILAKU PADA ANAK YANG MENGALAMI PENYAKIT KRONIS

Julinar Julinar

Abstract

Chronic disease is a condition that affects daily functioning for three months or more and occurs within one year. Chronic illness generally refers to a physical, emotional, or developmental condition that affects a child for a long period. Emotional control in children is a tendency to hide and suppress negative emotions such as anger, depression, or anxiety. This study uses a quantitative descriptive method with a cross-sectional approach. Data collection methods used were PSC-17 questionnaires and interviews. As for the sample of this study 20 respondents. Sampling in this study using the Total Sampling technique. The conclusion of the study found that the types of leukemia, thalassemia, and chronic kidney disease as a whole did not experience behavioral disorders and the assessment showed that there was a tendency for normal respondents who did not experience interference based on the total score but experienced problems in one of the behavioral disorders such as aspects of Internalization, Attention, Externalization, and Total score.

Keywords: Chronic Disease, Emotional Control, Behavioral Tendency

References

Alfalah C, Wisnumurti DA, Windiastuti E, et al. Pengaruh Kadar Hemoglobin Pre-transfusi dan Feritin Serum terhadap Pertumbuhan Fisik Pasien Thalassemia ? Mayor. Sari Pediatri. 2018;19(6):350.

Astarani, K. Siburian GG. Gambaran Kecemasan Orang Tua Pada Anak Dengan Thalasemia. Journal of Chemical Information and Modeling. 2016;9(1):22.

Hutagaol EV. Peningkatan Kualitas Hidup Pada Penderita Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa Melalui Psychological Intervention Di Unit Hemodialisa Rs Royal Prima Medan Tahun 2016. Jurnal JUMANTIK. 2017;2:44-7.

Ismael S, Pusponegoro HD, Widodo DP, Mangunatmadja I, Handryastuti S. Rekomendasi Penatalaksanaan Status Epileptikus.; 2016.

Juliusson G, Hough R. Leukemia. Progess In Tumor Research. 2016;43:87-100.

Kemdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka; 2005.

Kurniati M, Sari Ayu Indah. Hubungan Antara Kadar Ferritin Serum dengan Fungsi Kognitif Berdasarkan Mini Mental State Examination (MMSE) Pada Penderita Thalassemia Mayor di RSUD DR. H. Abdul Moelok Lampung Tahun 2017. Ilmu Kedokteran Dan Kesehatan. 2018;5(2):132-3.

Lahey. B. B. Psychology. New York: MC Grow Hill; 2003.

Lavina A, Widodo DP, Nurdadi S, Tridjaja B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Perilaku pada Anak Epilepsi. Sari Pediatri. 2015;16(6):409.

Mahabbati A. identifikasi anak dengan gangguan emosi dan perilaku. Jurnal Pendidikan khusus. 2006;2:101-5.

Mardhiyah A, Widianti E. Hubungan Perilaku Sakit Dalam Aspek Psikososial Dengan Kualitas Hidup Remaja Thalasemia. 2017;5(1):38-47.

Mawandha HG, Ekowarni E. Terapi Kognitif Perilaku Dan Kecemasan Menghadapi Prosedur Medis Pada Anak Penderita Leukemia. Jurnal Intervensi Psikologi. 2009;1(1):75-92.

Mulyani, Fahrudin A. Penderita Talasemia Mayor Di Kota Bandung. Informasi. 2011;16(03):157-76.

Nasution ES. Penerimaan Diri Pada Anak Dengan Leukemia Myeloblastik Akut. Psikologi Pendidikan dan Pengembangan SDM. 2020;10(1):22-35.

Pabuti A, Sekarwana N, Trihono PP. Kelainan Kardiovaskular pada Anak dengan Berbagai Stadium Penyakit Ginjal Kronik. Sari Pediatri. 2016;18(3):221.

Pardede SO, Chunnaedy S. Penyakit Ginjal Kronik pada Anak. Sari Pediatri. 2009;11(3):199.

Perrin JM, Gnanasekaran S, Delahaye J. Psychological aspects of chronic health conditions. Pediatri Review. 2012;33(3):99-109.

Renylda R. Kecemasan Orang Tua Pada Anak Dengan Thalasemia Di Poli Anak Rumah Sakit Umum Daerah H. Abdul Manap Kota Jambi Tahun 2015. Jurnal Ilmu Universitas Batanghari Jambi. 2018;18(1):110.

Rosyanti L, Hadi I, Ibrahim K. Eksplorasi Perubahan Fisik, Dan Gejolak Emosional Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal Yang Menjalani Hemodialisis. Health Information. 2018;10(2):37.

Rusmil K. Kualitas Hidup Remaja Dengan Kondisi Penyakit Kronis. IDAI; 2013. da Nóbrega VM, Silva ME de A, Fernandes LTB, Viera CS, Reichert AP da S, Collet N. Chronic disease in childhood and adolescence: Continuity of care in the Health Care Network. Journal School Nurse. 2017;51:1-8.

Sahreni R, Wahid I. Leukemia Limfositik Kronik pada Limfoma Non Hodgkin. Jurnal Kesehatan Andalas. 2019;8(1S):84.

Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. 5th ed. Jakarta: Sagung Seto; 2014.

Sekartini R, TM PM. Penilaian Kualitas Hidup Anak. IDAI; 2015.

Sinaga N. Dosis Obat Antiepilepsi pada Respons Awal Pengobatan Epilepsi. Buletin Farmatera. 2018;3(3):164-73.

Skinner N. Ilmu Kesehatan Masyarakat; 2003.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta; 2014.

Suwarba IGNM. Insidens dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada Anak. Sari Pediatri. 2011;13(2):124.

Vera R, Dewi MAR, Nursiah. Sindrom Epilepsi Pada Anak. Majalah Kedokteran Sriwijaya. 2014;46(1):72-6.

Walgito B. Psikologi Sosial. Yogyakarta: Andi Yogyakarta; 2003.

Wishwadewa WN, Mangunatmadja I, Said M, Firmansyah A, Soedjatmiko, S, Tridjaja B. Kualitas Hidup Anak Epilepsi dan Faktor–Faktor yang Mempengaruhi di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM Jakarta. Sari Pediatri. 2008;10(4):272.

World Healt Organization. World Cancer Report. WHO Library Cataloguing Public Data. 2011.

World Health Organization. Global Status Report On Noncommunicable Diseases 2014.; 2014.

Yunanda Y. Dukungan Orang Tua Dengan Kualitas Hidup Anak Penderita Thalassemia. 2008.

DOI: https://doi.org/10.47647/jsr.v11i3.820