Penegakan Hukum Tindak Pidana Koneksitas Dalam Kasus Korupsi Yang Dilakukan Oleh Oknum Militer

Riandy Herdeand

Abstrak


Connectivity is a type of justice that can be carried out with special decisions and is held specifically. Connectivity can only occur if the elements of legal subjects participating in committing criminal acts are of different groups. Different groups mean that criminal acts are committed jointly by two different groups in the judicial domain, namely between civilians and members of the armed forces. The problems discussed in this research What are the procedures for handling criminal cases involving corruption cases? How is the law enforced for criminal offenses in cases of corruption committed by military personnel? Normative juridical research methods. In conclusion, the implementation of connected justice can occur due to the discovery by the investigative team that a criminal offense has occurred between two legal subjects with different judicial domains together. In the procedures for handling criminal cases, the connection of corruption cases starts from the formation of an investigative team, a file research team which functions to determine the relative competence of the competent court, the implementation of the investigation, and the prosecution process. In terms of law enforcement of criminal acts of connection in corruption cases committed by military personnel based on Article 18 Paragraph (1) letter b of Law Number 31 of 1999 concerning Eradication of Corruption Crimes as amended by Law Number 20 of 2001, then other than The principal punishment is imposed in the form of imprisonment and additional punishment in the form of a fine and payment of compensation money in an amount equal to the maximum amount of property obtained from the Corruption Crime.

 

Keywords : Military, Connectivity, Corruption


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Admaja Priyatno, 2004. Kebijakan Legislasi Tentang Sistem Pertanggungjawaban Pidana Koorporasi di Indonesia, Bandung: CV. Utomo

Aloysius Wisnubroto, Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Penyalahgunaan Komputer, Universitas Atmajaya (Yogyakarta, 1999)

Amrani, Hanafi dan Mahrus Ali, 2015, Sistem Pertanggungjawaban Pidana, Perkembangan dan Penerapan, RajaGrafindo Persada, Jakarta

Andi Hamzah I, Pembaharuan Korupsi Melalui Hukum Pidana Nasional dan Internasional (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2005)

Andi Hamzah, Pengantar Hukum Acara Pidana Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta:1985

Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003)

Barda Nawawi Arief, 2016, Kebijakan Formulasi, Ketentuan Pidana dalam Peraturan Perundang-Undangan, Penerbit PustakaMagister, Semarang.

Barda Nawawi Arief, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana, PT. Citra Aditya Bakti (Bandung, 2010)

Chairul Huda, Dari Tindak Pidana Tanpa Kesalahan Menuju Kepada Tiada Pertanggung jawab Pidana Tanpa Kesalahan, Kencana, Jakarta, 2006

Chatrina Darul Rosikah dan Dessy Marliani Listianingsih, 2016, Pendidikan Anti Korupsi, Jakarta: Sinar Grafika

E.Y. Kanter dan S.R. Sianturi, (2002), Asas-asas Hukum Pidana dan Penerapannya, Storia Grafika, Jakarta

Edi Setiadi dan Dian Andriasari, Perkembangan Hukum Pidana Di Indonesia, Graha Ilmu, Yogyakarta, 2013

Hanafi Amrani, Mahrus Ali, Sistem Pertanggung Jawaban Pidana, Rajawali Pers, Jakarta, 2015

Harun M.Husen, 1990, Kejahatan dan Penegakan Hukum Di Indonesia, Rineka Cipta, Jakarta

Indonesia, Ensiklopedia Indonesia Ichtiar Baru-van Hoeven, Jakarta, 1984

Jawade Hafidz Arsyad, 2017, Korupsi dalam Perspektif HAN, Jakarta: Sinar Grafika

Leden Marpaung, Proses Penanganan Perkara Pidana. Sinar Grafika Jakarta: 2014.

Lilik Mulyadi, Putusan Hakim dalam Hukum Acara Pidana, PT.Citra Adtya Bakti Bandung: 2007

M. Yahya Harahap, Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP (Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Banding, Kasasi, dan Peninjauan Kembali), Edisi ke Dua, Cetakan ke Delapan, Sinar Grafika, Jakarta, 2006

Moch. Faisal Salam, Peradilan Militer di Indonesia, Mandar Maju, Bandung, 1994

Moeljatno, Asas-asas Hukum Pidana, PT. Rineka Cipta, Jakarta.,1993

Muladi dan Barda Nawawi Arief, (1998) Teori-teori dan Kebijakan Pidana, PT ALUMNI, Bandung

Poerwadarminta, W.J.S. (2005). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka

Robert Klitgaard, 2001, Membasmi Korupsi, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Roeslan Saleh, Perbuatan Pidana dan Pertanggungjawaban Pidana, Angkasa, Jakarta, 1981

Satjipto Raharjo, Masalah Penegakan Hukum, Sinar baru, Bandung, 1983

Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan Singkat, (Jakarta: Raja Persada, 2003)

Soerjono Soekanto, 1983, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum, UI Pres, Jakarta

Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1996)

Sudikno Mertokusumo, Mengenal Hukum, Liberty, Yogyakarta, 1999

Wirjono Prodjodikoro,1989. Asas-asas Hukum pidana Indonesia,Bandung, PT.Eresco

Zulfikar, Z., Rozaili, R., & Hansyar, R. M. (2022). Kebijakan dan Implementasi Administrasi Kependudukan di Indonesia.

Yusep Mulyana, Pertanggungjawaban Pidana Terhadap TNI Pangkat Titular yang Melakukan Pelanggaran Hukum, Universitas Pasundan, Vol. 2, No.3, Januari 2023




DOI: https://doi.org/10.47647/jsh.v8i1.3324

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN : p2615-3688 & e2716-0270

Jurnal Sosial Humaniora Sigli indexed by: