PENGARUH BIOPROSESSING KULIT BUAH KAKAO (Theobroma cacao) MENGGUNAKAN PROBIOTIK TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI

Sri Rahayu Djoko Subagyo

Abstract


Kulit Buah Kakao (KBK) merupakan salah satu limbah perkebunan yang ada di Kab. Pidie,
masyarakat menganggap bahwasanya limbah harus dibuang, tapi pada kenyataannya
limbah KBK sangat berpotensi sebagai pakan ternak. Pemberian KBK kepada ternak harus
melalui proses perbaikan zat nutrisi terlegih dahulu, salah satunya dengan fermentasi.
Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dosis pemberian probiotik dan lama waktu
fermentasi terhadap kandungan nutrisi kulit buah kakao yang telah difermentasi. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial dengan 3x2 dengan 3
ulangan. Faktor A adalah dosis pemberian probiotik yaitu A1= 7.5%, A2= 10%, dan A3=
12.5%. Faktor B adalah lama waktu fermentasi B1= 25 hari dan B2= 30 Hari. Data
dianalisa mengguna analisa varian (Anova) dan Uji Lanjut DMRT. Pemberian dosis
Probiotik 12.5% dengan waktu fermentasi 30 hari dapat meningkatkan kandungan Bahan
Kering sebesar 12.46%, Bahan Organik sebesar 11.53%, Protein Kasar 92.61%.
Berdasarkan hasil penelitian perlu dilanjutkan dengan uji kandungan theobromin pada kulit
buah kakao.


References


Agustono, A.S., Widodo dan Paramita, W., 2010. Kandungan Protein Kasar dan Serat Kasar pada Daun Kangkung Air (Ipomoea Aquatica) Yang Difermentasi. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 2, No. 1, Hal 37-43

Fardiaz, S. 1992. Mikrobiologi pangan I. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Fardiaz, S. 1998. Fisiologi Fermentasi. Bogor: Pusat Antar Universitas Lembaga Sumberdaya Informasi IPB.

Imsya, A. 2013. Hasil biodegradasi lignoselulosa pelepah kelapa sawit (Elaeis guineensis) oleh Phanerochaete chrysosporium sebagai antioksidan dan bahan pakan ternak ruminansia. Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB. Bogor.

Jonathan SG., I.O. Fasidi., A.O. Ajayi., A. Adegeye. 2008. Biodegradation of Nigerian wood waste by Pleurotus tuber-regium (Fries) Singer. Bioresource and Technology 99: 807- 811.

Musnandar, E. 2003. Pengaruh dosis inokulum marasmius sp. dan lama inkubasi terhadap kandungan komponen serat dan protein murni pada sabut kelapa sawit untuk bahan pakan ternak. Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan Nopember, 2006, Vol. IX. No.4. Akreditasi Nomor : 34/DIKTI/Kep/2003, Tanggal, 10 – 06 – 2003.

Nelson dan Suparjo. 2011. Penentuan Lama Fermentasi Kulit Buah Kakao dengan Phanerochaete chrysosporium: Evaluasi Kualitas Nutrisi Secara Kimiawi. Agrinak Vol 1 No.1.

Purwadaria, T., Haryati, T,. Sinurat, A.P., Kompiangdan, I.P and Dharma. J., 1998. The Correlation Between Amylase and Cellulase Activities With Starch and Fibre Contents on The Fermentation of Cassapro (Cassava Protein) With Aspergillus niger. Biotechnology Conference 17-19 Juni, Jakarta.

Rahayu, S. 2014. Biodelignifikasi pelepah sawit menggunakan kapang Phanerochaete chrysosporium yang disuplementasi mineral Ca dan evaluasi kecernaan secara In vitro. Tesis. Pascasarjana. Universitas Andalas. Padang.

Samadi, S. Wajizah dan Sabda. 2015. Peningkatan Kualitas Ampas Tebu Sebagai Pakan Ternak Melalui Fermentasi dengan Penambahan Level Tepung Sagu yang Berbeda. Jurnal Agripet Vol 15 No. 2. Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. http://jurnal.unsyiah.ac.id/agripet/article/view/2849/2712




DOI: https://doi.org/10.47647/jrr.v1i2.143

Refbacks

  • There are currently no refbacks.