Makna Kain Lawon dalam Tradisi Bonokeling: Kajian Interaksionisme Simbolik terhadap Warisan Budaya Lokal
Abstract
Lawon cloth in the Bonokeling indigenous community is not merely a burial shroud but a cultural symbol imbued with deep spiritual, social, and collective identity meanings. The use of Lawon is a sacred tradition passed down through generations and practiced in every death ritual with strict rules and symbolic interpretations, such as the odd number of layers representing levels of filial devotion. This study aims to explore the symbolic meaning of Lawon in the Bonokeling community using the theoretical framework of symbolic interactionism. The research employed a qualitative-descriptive approach through library research, utilizing relevant literature, and academic articles. The findings indicate that Lawon is collectively understood as a symbol of purity and spiritual fulfillment in the process of murca (the return of the body to the earth), as well as a marker of cultural identity that distinguishes the Bonokeling community from outsiders. The meaning of Lawon is constructed through social interaction, symbolic communication, and on going value interpretation with in the community. In conclusion, Lawon serves as a significant symbol that not only preserves cultural heritage but also reinforces the social structure and solidarity of the Bonokeling community through a dynamic and living process of meaning-making.
Keywords : Lawon; Bonokeling; cultural symbol; symbolic interactionFull Text:
PDFReferences
Abdullah, S. N. (2020). Interaksionisme Simbolik Perempuan Muslim dalam ‘Aksi Gejayan Memanggil'. Jurnal Ilmiah Syi'ar, 19(2), 151-167.
Dadan, S., & Sulistyoningsih, E. D. (2023). Penguatan Ketahanan Budaya Masyarakat Adat Melalui Pewarisan Kearifan Lokal Integratif: Studi pada Komunitas Bonokeling Banyumas. Prosiding Konferensi Nasional Sosiologi (PKNS), 1(1), 380-384.
Efendi, E., Fadila, F., Tariq, K., Pratama, T., & Azmi, W. (2024). Interaksionisme Simbolik dan Prakmatis. Da'watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting, 4(3), 1088-1095.
Faizah, W. N. (2022). Tradisi Keagamaan Komunitas Adat Bonokeling dan Relevansi Dengan Nilai-Nilai PAI di Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Skripsi. Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri, 1-70.
Hasanah, J., & Wisri, W. (2021). Interaksi simbolik tradisi Pandhaba di Situbondo. Maddah: Jurnal Komunikasi Dan Konseling Islam, 3(2), 107-113.
Kartika, S., & Arifin, M. (2024). REPRODUKSI BUDAYA KAIN KRIOOKNG DI KAMPUNG LINGGANG MELAPEH KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT.
KURNIAWATI, M. A. R. (2024). STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS ADAT BONOKELING DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI KABUPATEN BANYUMAS (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA).
Lasiyo, L., & Wahyono, S. B. (2016). Resistensi Komunitas Bonokeling Terhadap Islam Puritan Di Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 14(1), 90-113.
Makwa, J., & Rakhmatullah, V. N. (2023). Makna Sajian Makanan Pada Tradisi Pasaji Ponan Menggunakan Teori Interaksi Simbolik. MANDUB: Jurnal Politik, Sosial, Hukum Dan Humaniora, 1(3), 01-17.
Marwah, S., & Widyastuti, T. R. (2015). Representasi Sejarah Dan Tradisi Kuno Banyumas: Antara Peran Perempuan Dan Pelestarian Adat Oleh Negara. Paramita: Historical Studies Journal, 25(1).
Nissa, Z. R. A., & Ryolita, W. P. (2025). BUDAYA ISLAM KEJAWEN DI BONOKELING, DESA PEKUNCEN, BANYUMAS
Nugroho, O. C. (2016). INTERAKSI SIMBOLIK DALAM KOMUNIKASI BUDAYA (Studi Analisis Fasilitas Publik Di Kabupaten Ponorogo). ARISTO, 3(1), 1-18..
Nurhalimah, S., Amaliah, T. H., & Wuryandini, A. R. (2023). Praktik Akuntansi Tradisi Nggowo Masyarakat Jawa Wonosari Dalam Perspektif Interaksionisme Simbolik. Jambura Accounting Review, 4(2), 391-400.
Nurhasanah, N., Bunyamin, B., & Nurnazmi, N. (2022). Makna Simbolik Tradisi Compo Sampari Dan Compo Baju Dalam Kajian Teori Interaksionisme Simbolik Teori Herbert Blumer (Studi Desa Simpasai Kecamatan Lambu Kabupaten Bima). Edu Sociata: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 5(2), 45-53.
Nuryanti, N., Mukaromah, S., & Mubin, N. (2024). Pengaruh Globalisasi terhadap Identitas Budaya Lokal dan Dinamika Sosial Masyarakat di Dieng Wonosobo. JOURNAL SAINS STUDENT RESEARCH, 2(6), 241-245.
Purwana, B. H. S., Sukari, S., & Sujarno, S. (2015). Sistem religi komunitas adat bonokeling, di desa Pekuncen, kecamatan Jatilawang, kabupaten Banyumas. Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Yogyakarta.
Rajefa, C., & Detriyani, V. (2025). MAKNA SIMBOLIK TRADISI BEREBUT LAWANG DALAM ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT BELITUNG. Triwikrama: Jurnal Ilmu Sosial, 9(1), 11-20.
Resticka, G. A., Pradipta, H., Cahya, B., Marshanda, C., Shaqi, D., Carensa, F., ... & Nurdiyanto, E. (2025). Kontribusi Sosial Mahasiswa KKN Unsoed dalam Kegiatan Pengabdian Masyarakat di Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas. Jurnal Pengabdian Masyarakat Inovasi Indonesia, 3(2), 143-152.
Sari, H. F., & Budhi, S. (2022). INTERAKSIONISME SIMBOLIK TRADISI BAARAK NAGA DAYAK BAKUMPAI DI KELURAHAN ULU BENTENG KECAMATAN MARABAHAN KABUPATEN BARITO KUALA. Huma: Jurnal Sosiologi, 1(2), 78-89.
Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya dan kebudayaan: Tinjauan dari berbagai pakar, wujud-wujud kebudayaan, 7 unsur kebudayaan yang bersifat universal. Cross-border, 5(1), 782-791.
Zanki, H. A. (2020). Teori Psikologi Dan Sosial Pendidikan (Teori Interaksi Simbolik). Scolae: Journal of Pedagogy, 3(2).
Zulfikar, Z., Rozaili, R., & Hansyar, R. M. (2022). Kebijakan dan Implementasi Administrasi Kependudukan di Indonesia.
Zulfikar, Z., & Suriadi, M. (2020). Strategy of Department of Industry and Cooperation of Pidie Jaya District in Developing Small and Medium Micro Enterprises. Budapest International Research and Critics Institute-Journal (BIRCI-Journal), 3(3), 2458-2464.
Zulfikar, Z., Rozaili, R., & Marjani, N. (2023). Efektivitas Program Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Pada Dinas Sosial Kabupaten Pidie Jaya. Jurnal Sosial Humaniora Sigli, 6(1), 246-256.
