HUBUNGAN KEKERABATAN TUMBUHAN FAMILI CUCURBITACEAE BERDASARKAN KARAKTER MORFOLOGI DI KABUPATEN PIDIE SEBAGAI SUMBER BELAJAR BOTANI TUMBUHAN TINGGI

Zufahmi Ervina Dewi Zuraida

Abstrak


Cucurbitaceae merupakan tumbuhan yang dapat tumbuh di daerah dataran tinggi maupun dataran rendah. Memiliki kandungan gizi yang tinggi dan serat buah yang halus sehingga mudah dicerna,  banyak digunakan sebagai obat tradisional sebagai anti diabetes, anti hipertensi, anti tumor, immunomodulasi, dan anti bakteri karena banyak mengandung nutrisi dan senyawa bioaktif seperti fenolat, flavonoid, vitamin (termasuk vitamin β-karoten, vitamin A, vitamin B2, α-tokoferol, vitamin C, dan vitaminE) ,asam amino, karbohidratdan mineral(terutamakalium), kandungan energirendah(sekitar 17 Kcal/100 glabusegar)dan serat dalam jumlah yang besar.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kekerabatan jenis tumbuhan famili Cucurbitaceae berdasarkan karakter morfologi di Kabupaten Pidie. Penelitian dilaksanakan pada Juni-Agustus 2018 di Kabupeten Pidie, terdiri dari Kecamatan Pidie, Mila, Indrajaya, Peukan Baro, Mutiara, dan Tangse. Pengamatan morfologi dilakukan dengan mengamati organ batang, daun, bunga, buah dan biji. Analisis data dengan menggunakan software UPGMA NTSYS untuk memperoleh dendrogram hubungan kekerabatan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 8 (delapan) jenis tumbuhan famili Cucurbitaceae terdiri dari Cucumis sativus (mentimun), Luffa acutangula (gambas/oyong), Ligenaria siceria (labu air), Cucurbita moschata (waluh), Sechium edule (labu siam), Citrullus vulgaris (semangka), Cucumis melo (melon), dan Momordica charantia (pare). Karakterisasi morfologi pada tumbuhan famili cucurbitaceae menunjukkan adanya variasi morfologi pada organ batang, daun, bunga, buah dan biji. Pada koefisien kemiripan 0.67, dendogram dibagi menjadi 4 (empat) kelompok. Kelompok 1 terdiri dari Cucumis sativus (mentimun), Luffa acutangula (gambas/oyong), Ligenaria siceria (labu air), dan Citrullus vulgaris (semangka). Kelompok 2 terdiri dari Cucurbita moschata (waluh) dan Cucumis melo (melon). Kelompok 3 terdiri dari Sechium edule (labu siam). Kelompok 4 terdiri dari Momordica charantia (pare).

Kata kunci: Cucurbitaceae, Karakter Morfologi, Dendogram


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Aruah, C.b., M.I. Uguru, and B.C. Oyiga. 2010. Variations among some Nigerian Cucurbita Landcraces. African Journal of Plant Science 4(10): 374-386.

Caliskan, O. and A.A. Polat. 2012. Morphological Diversity among Fig (Ficus carica L.) Accesions Sampled from The Eastern Mediterranean Region of Turkey. Turkey Journal of Agriculture 36: 179-183.

Das, S.S., Sudarsono., H.M.H. Bintoro D., dan Yudiwanti W.E.K. 2012. Keragaman Spesies Pala (Myristica spp.) Maluku Utara Berdasarkan Penanda Morfologi dan Agronomi. Jurnal Littri 18(1): 1-9.

Deyo, Austin. 2008. Cucurbitacea diakses melalui http;//www. The plant family cucurbitacea. Pada Tanggal 27 Mei 2017

Fu, C., H.Shi. and Q.Li. 2006. A Review on Pharmacological Activities and Utilization Technologies of Pumpkin. Plant Foods for Human Nutrition 61(2): 73-80.

Jones Sb and Luchsinger Ae. 1987. Plant Systematics. Singapore: Mcgraw-Hill Book Company

Julisaniah, N.I., Liliek S., dan Arifin N.S. 2008. Analisis Kekerabatan Mentimun (Cucumis sativus L.) Menggunakan Metode RAPD-PCR dan Isozim. Jurnal Biodiversitas 9(2): 99-102.

Lopez, D.G., M.S. Figueroa. L.A. Anaya and N.M. Perez. 2010. Morphological Characterization of Native Mangos from Chiapas, Mexico. Subtropical Plant Science62 : 18-26.

Luitel, B.P., P.B. Adhikari, S.L. Shrestha, and W.H. Kang. 2012. Morphological Characterization of Anther Derived Plants in Minipaprika (Capsicum annuum L.). Korean Journal of Breeding Science 44(4): 450-461.

Melati. 2009. Pembungaan dan penyerbukan pada jambu mete (Anacardium occidentale L.). Perkembangan Teknologi TRO. 21(2)56-63.

Renner, Susanne.S., and Schaefer, Hanno. 2016. Phylogeny and Evolution of The Cucurbitacea. Gemary: University of Munich.

Rideng, I Made. 1989. Taksonomi Tumbuhan Berbiji. Jakarta: P2LPTK.

Saboo, S.s., Priyanka K. Thorat. Ganesh G. Tapadiya, S.s. Khadabadi. 2003. Ancient and Recent Medical Uses of Cucurbitaceae Family. International Journal of Therapeutic Applications. Vol. 9: 11-19.

Schaefer,Hanno.,Kocyan,Alexander.,dan Renner,S.Susanne. 2008. Linnaeosicyos (Cucurbitacea): a New Genus for Trichosanthes amara, the Caribbean Sister Species of all Sicyeae. Germany: Systematic botany Departement of Biology University of Munich.

Shirsat, R., P. Kokate. and S. Surdakar. 2012. Morphological and Anatomical Characterization of Salvia pleibea from Maharashtra (India). Bioscience Discovery 3(2): 165-168.

Simpson. 2006. Plant Systematics. New York: Elsevier Academic Press.

Sitompul, S.M., dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah mada University Press. Yogyakarta.

Suranto. 2001b. Pengaruh Lingkungan Terhadap Bentuk Morfologi Tumbuhan: Could The Enviromental Influences Determine The Plant Morphology. Enviro 1 (2): 772-775.

Teppner, Herwig. 2004. Notes on Lagenaria and Cucurbita (Cucurbitaceae) Review and New Contributios. Austria Phyton: Vol 44PP: 245-308 diakses melaluihttp;www.biologiezentrum.at. Pada Tanggal 28 Mei 2017.




DOI: https://doi.org/10.47647/jar.v2i1.88

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN : p2615-417X , e2721-0782


Indexed By :




Creative Commons License

Jurnal Agroristek Jabal Ghafur is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.