ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHA PEMBUATAN TEMPE DAN TAHU “INDUSTRI SHUYA” DI GAMPONG LANGGIEN CUT KECAMATAN BANDAR BARU KABUPATEN PIDIE JAYA

Safrika, Julia

Abstrak


Tingkat harga tempe dan tahu dipasaran tinggi dengan permintaan produksi yang cukup banyak karena disebabkan oleh kebutuhan konsumen yang tinggi dalam mengolah  tempe dan tahu menjadi makanan sehari-hari dan bahkan pada hari- hari besar tertentu konsumen mengolahnya menjadi menu makanan hidangan tempe dan tahu juga dapat diolah menjadi minuman seperti susu dan jajanan lainnya. Akan tetapi yang menjadi permasalahannya yaitu kurangnya minat masyarakat untuk menjalankan usaha pembuatan tempe dan tahu, padahal sangat mudah usaha pembuatannya dan biaya produksi relatif murah. Permasalahan yang dihadapi pengusaha di Kecamatan ini adalah ditinjau dalam dua aspek yang saling berhubungan yaitu aspek produksi dan pendapatan. Pembuatan dan produksi usaha saat ini belum sesuai dengan pendapatan pengusaha. Produksi usaha tempe dan tahu dipengaruhi oleh beberapa faktor produksi, diantaranya ketersediaan bahan baku (kedelai), air dan tenaga kerja. Keterkaitan factor produksi dengan produksi yang dihasilkan menjadi suatu hal yang penting, karena berpengaruh terhadap pendapatan. Aspek pendapatan dilakukan untuk membandingkan pendapatan berdasarkan usaha produksi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data ditabulasi dan dijelaskan secara deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif dan  analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Usaha pembuatan tempe di Gampong Langgien Cut Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya layak diusahakan Hal ini dapat dilihat jumlah produksi tempe  per periode yaitu 1000 bungkus dan  harganya  perbungkus  yaitu  Rp. 5000, sehingga mendapat penerimaan Usaha pembuatan tempe sebesar Rp. 5.000.000/ periode, biaya produksi sebesar Rp. 2.966.875/ periode dan pendapatan sebesar Rp.2.033.125/ periode. Berdasarkan nilai penerimaan dan biaya produksi diperoleh nilai R/C ratio sebesar 1,68 atau diperoleh penerimaan sebesar Rp. 168 untuk setiap Rp 100 biaya yang dikeluarkan. Sedangkan bahwa jumlah produksi tahu per periode yaitu 45 papan dan  harganya  perpapan yaitu  Rp. 35.000, sehingga mendapat penerimaan Usaha pembuatan tahu sebesar Rp. 1.575.000/ periode, biaya  produksi sebesar Rp. 1.258.750/ periode dan pendapatan sebesar Rp. 316.250/ periode. Berdasarkan nilai penerimaan dan biaya produksi diperoleh nilai R/C sebesar 1,25 atau diperoleh penerimaan sebesar Rp. 125 untuk setiap Rp 100 biaya yang dikeluarkan. dan Pendapatan usaha pembuatan tempe lebih besar dibandingkan dengan pendapatan usaha pembuatan tahu di Gampong Langgien Cut Kecamatan Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji t dengan menggunakan SPSS V.16 nilai t sebesar 36.336 dengan nilai sig 0,000 artinya terdapat perbedaanan tara pendapatan usaha pembuatan tempe dan usaha pembuatan tahu.

Kata Kunci : Perbandingan Kelayakan Usaha Tempe dan Tahu


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


BPS Dinas Pertanian. 2001. Profil Usaha Industri UKM, BPS.Tahun 2001.

Anggrahini. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Arfah. Siti. Yulianty. Chansa. Arfah. Rustam. Abd. Rauf dan Sulaiman. 2013. Analisis Komparatif Pendapatan Usahatani Padi Sawah Sistem Tabela dan Sistem Tapin di Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan Kabupaten Parigi Moutong. Skripsi Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Tadulako.

Antari. Poetryani. A. 2011. Analisis Perbandingan Efisiensi Usahatani Padi Organik dengan Anorganik (Kasus: Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor). Skripsi Sarjana. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan.

Setiawan, Adi Nugraha; Agustono dan Suprapto. 2012. Analisis Komparatif Sistem Tumpangsari Cabai Merah Sawi dengan Cabai Merah Daun Bawang di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang. Program Studi Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Halid, Amir; Amelia Murtisari dan IIin Abuya. 2014. Analisis Perbandingan Usahatani Cabai Rawit dan Tomat dengan Pendekatan Resiko Investasi di Desa Tolite Jaya Kecamatan Tolinggula Kabupaten Gorontalo Utara. Skripsi jurusan Agribisnis. Fakultas Pertanian. Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo Utara.

Saifuddin, 2013, Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Antara Sistim Jurong (2:1) dengan Sistim Konvensional di Desa Bung Pageu Kecamatan Bling Bintang Kabupaten Aceh Besar. Skripsi Sarjana. Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan. IPB, Bogor.

Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Syarif. Hendrawan. 2011. Manajemen Usaha. Edisi 8. Penerbit Salemba Empat Jakarta.

Soekartawi. 2006. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sudhana, 2005, Metode Statistik. Trasito. Bandung.


Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.