PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP NILAI-NILAI NAZAM ACEH DI KECAMATAN PIDIE
Abstrak
Nazam is one of the elements of classical Acehnese culture and is full of local wisdom that contains values in it and needs to be preserved so that it is not eroded by the development of the times. This study aims to (1) analyze the development of Acehnese nazam in Pidie sub-district (2) analyze the characteristics of Acehnese nazam in Pidie sub-district, (3) analyze the perception of Pidie sub-district society about the values of Acehnese nazam in Pidie sub-district. The research method uses a qualitative research method with a descriptive approach. Data collection techniques used are observation, interviews, literature studies and documentation. The results of this study indicate that (1) the development of Acehnese nazam in Dayah Teubeng village, Pidie sub-district has developed since 1960, at that time nazam readers were very popular, nazam literature was presented in the form of the meudike tradition. In 1990, a youth leader at the Abdullah Sa'ad mosque copied and reproduced the Nazam text and compiled it into a book, The development of Aceh's Nazam in the 2000s among Islamic students, especially those studying religion at the Yata'allamu study hall. Children and teenagers are required to be able to memorize the Nazam in both Arabic and Javanese. The development of Aceh's nazam is now starting to decline, many generation Z are not familiar with nazam (2) Nazam which is very popular in Dayah Teubeng village, Pidie sub-district consists of three nazams, namely nazam lam yahtalim, nazam tauhid, and nazam advice on life. This nazam has its own characteristics and is known by all levels of the Dayah Teubeng village community. (3) Community perception of the values of nazam, namely the values contained are religious values, educational values and cultural values. The perception of the Dayah Teubeng village community varies depending on which perspective they judge it from.
Keywords: Nazam, perception, values, community
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Menurut (Informan 4) nazam mengandung banyak makna, setiap nazam yang dikarang pasti ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari masyarakat yang dilakukan secara turun menurun dari nenek moyang hingga sekarang ini baik dari kebiasaan atau tradisi masyarakat.
Hasil wawancara dengan tokoh adat menelaskan bahwa nazam adalah kesenian yang bernafaskan islam yang mengandung nilai sosial masyarakat atau pola tingkah laku masyarakat itu sendiri. Seni adalah keindahan, nazam merupakan suatu karya sastra yang mengandung dan mengungkapkan keindahan yang disajikan dalam sebuah tradisi meunazam dan dilantunkan dengan irama-irama tertentu, seperti yang dikatakan oleh (Informan 1) Nazam adalah lagu-lagu Islami atau syair-syair yang didendangkan dengan irama oleh sekelompok orang atau masyarakat.
Kesimpulan
Persepsi masyarakat terhadap nilai-nilai nazam Aceh dibagi menjadi 4 bagian, yaitu persepsi masyarakat terhadap nilai-nilai nazam Aceh beranggapan bahwa nazam Aceh mengandung nilai-nilai ibadah, nilai religi, persepsi masyarakat terhadap nazam Aceh yang beranggapan bahwa nazam Aceh adalah suatu karya sastra yang dapat mengandung nilai Pendidikan dan pengajaran serta nasehat-nasehat, persepsi masyarakat terhadap nazam Aceh yang beranggapan bahwa nazam Aceh mengandung nilai-nilai budaya dan seni.
DAFTAR PUSTAKA
Adisubroto, D. (2020). Nilai: Sifat dan fungsinya. Buletin Psikologi, 1(2), 28–33.
Aisah, S. (2015). Nilai-nilai sosial yang terkandung dalam cerita rakyat “Ence Sulaiman” pada masyarakat Tomia. Jurnal Humanika, 3(15), 1689–1699.
Akmal, A. (2015). Kebudayaan melayu Riau (pantun, syair, gurindam). Jurnal Dakwah Risalah, 26(4), 159–165.
Ali, L., Rondonuuwu, S. A., & Runtuwene, A. (2019). Persepsi Masyarakat Tentang Penggunaan Bahasa Dari Lagu-Lagu Bassgilano Di Kelurahan Lirung Satu Kecamatan Lirung Kabupaten Kepulauan Talaud. Acta diurna komunikasi, 8(2). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurnakomunikasi/article/view/23343
Andayani, M., & Amir, Z. (2019). Membangun self-confidence siswa melalui pembelajaran matematika. Desimal: Jurnal Matematika, 2(2), 147–153.
Aufa, N. (2023). Pemberantasan Buta Aksara Untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Masyarakat Di Desa Lae Ikan Kecamatan Penanggalan Kota Subulussalam Aceh. Ejoin : Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(4), 319–328. https://doi.org/10.55681/ejoin.v1i4.776
Bakar, A. L. A. (2013). Puisi Nazam Melaka. Jurnal Peradaban Melayu, 8, 61–87.
Basyah, M. N., & Yunus, M. (2016). Persepsi Siswa Terhadap Kesiapan Guru dalam Proses Pembelajaran (Studi Pada SMP Negeri 18 Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan, 1(1). http://www.jim.unsyiah.ac.id/pendidikan-kewarganegaraan/article/view/372
Fairuz, S. F., & Rahman, A. (2015). Peranan Pekan Kebudayaan Aceh (Pka) Ke Iv Dan V Dalam Membangkitkan Kebudayaan Aceh:(Studi Kasus Tari Saman Dan Seudati). Seuneubok Lada, 2(1), 70–85.
Gumilang, N. A. (2023, Februari 7). Pengertian Wawancara: Jenis, Teknik, dan Fungsinya. Gramedia Literasi. https://gramedia.com/literasi/wawancara/
Hasanah, M. (2018). Pendidikan Moral Dalam Perspektif Pendidikan Islam. Al-Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan Islam, 3(2). https://www.syekhnurjati.ac.id/jurnal/index.php/tarbawi/article/view/3277
Kasmi, H. (2019). Nilai-Nilai Religi Dalam Nazam Aceh. Jurnal Metamorfosa, 7(1), 31–36.
Liliweri, A. (2019). Pengantar studi kebudayaan. Nusamedia.
Maimunah, A. K. P. K. (2015). Maimunah, Nim 2113142042, Struktur Tari Rapa’i Geleng Inong pada Masyarakat Aceh Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireun, Jurusan Sendratasik Program Studi Pendidikan Seni Tari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, 2015.
Mustaqim, M. I. (2022). Penanaman Nilai-Nilai Religius Pada Remaja Melalui Kegiatan Pembacaan Kitab Al-Barzanji di Musala Roudlatuth Thalab Desa Trikarso Kecamatan Sruweng.
Muzakka, M. (2006). Puisi Jawa Sebagai Media Pembelajaran Alternatif Di Pesantren (Kajian Fungsi terhadap Puisi Singir).
Nasution, H. S. (2023). Sejarah Islam Asia Tenggara. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers.
Ni’matuzahroh, S., & Prasetyaningrum, S. (2018). Observasi: Teori dan aplikasi dalam psikologi (Vol. 1). UMMPress. https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=CMh9DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PR5&dq=jenis+jenis+observasi&ots=FJZ76oTD0g&sig=s39kdEAFkovTuy1plyRzVvz3pRg
Nurfadillah, S. (2014). Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Massempe’Di Desa Mattoanging Kecamatan Tellu Siattinge Kabupaten Bone. Skripsi. UIN Alauddin Makassar.
Nurika, B. W. (2017). Nilai-Nilai Sosial Pada Pengamal Tarekat Naqsyabandiyah Desa Tawang Rejo Wonodadi Blitar. Spiritualita, 1(1), 19–28.
Nurrahmah, N., & Sadri, Z. (2020). Karakteristik dan Makna Nazam Karangan Ulama Aceh di Kabupaten Bireuen. Jurnal Dedikasi Pendidikan, 4(2), 415–423.
Prasetyo, D. (2019). Memahami masyarakat dan perspektifnya. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 1(1), 163–175.
Pratiwi, C. A. (2017). Harai: Telaah Konsep Religi Koentjaraningrat. Jurnal Japanology, 5(2), 173–185.
Razi, T. R. F. (2022). Pesan Dakwah Dan Komunikasi Peribahasa Aceh Pada Narit Maja Karya Hasyim. Mk.
Rijali, A. (2019). Analisis data kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95.
Rolitia. (2016). Nilai Gotong Royong Untuk Memperkuat Solidaritas Dalam Kehidupan Masyarakat Kampung Naga | Rolitia | Sosietas: Jurnal Pendidikan Sosiologi. https://ejournal.upi.edu/index.php/sosietas/article/view/2871
Rosana, E. (2017). Dinamisasi kebudayaan dalam realitas sosial. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 12(1), 16–30.
Sastra, R. (2008, Senin, Desember). Rantau Sastra: Tentang Sastra Nazam dan Dzikir. Rantau Sastra. https://rantausastra.blogspot.com/2008/12/tentang-sastra-nazam-dan-dzikir.html
Sendratasik, K. (2017). Makna Simbol Budaya Dan Nilai Estetika Pada Tradisi Perahu Baganduang Di Desa Seberang Pantai Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. Koba, 4(1), Article 1.
Siregar, I. A. (2021). Analisis dan interpretasi data kuantitatif. ALACRITY: Journal of Education, 39–48.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D.
Sutama, I. W. (2022). Struktur nilai pendidikan karakter dalam cerita wanaparwa. Jurnal EDUCATIO: Jurnal Pendidikan Indonesia, 8(1), 58–65.
Syahputra, A., & Putra, H. R. (2020). Persepsi masyarakat terhadap kegiatan kuliah pengabdian masyarakat (Kpm). At-Tanzir: Jurnal Ilmiah Prodi Komunikasi Penyiaran Islam, 1–20.
Syakhrani, A. W., & Kamil, M. L. (2022). Budaya Dan Kebudayaan: Tinjauan Dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan Yang Bersifat Universal. Cross-border, 5(1), 782–791.
Syamsudin, A. (2012). Pengembangan Nilai-Nilai Agama dan Moral pada Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Anak, 1(2).
Tajri, M. (2014). Persepsi Mahasiswa Terhadap Kualitas Produk Smartphone Android (Studi Kasus Mahasiswa Akuntansi Polsri).
Teng, H. M. B. A. (2017). Filsafat kebudayaan dan sastra (dalam perspektif sejarah). Jurnal ilmu budaya.
Usman, A. R. (2003). Sejarah Peradaban Aceh Suatu Analisis Interaksionis, Integrasi dan Konflik. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Werdiningsih, R., Hutauruk, B. S., Martius, M., Nasution, B., & Mukhtar, M. (2022). The Values of Islamic Education Embodied in the Aceh Language Poetry Rateb Meutuwah. Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education, 3(2), 261–274.
Wiediharto, V. T., Ruja, I. N., & Purnomo, A. (2020). Nilai-Nilai Kearifan Lokal Tradisi Suran. Diakronika, 20(1), 13–20.
Zainuddin, T. (2020). Komunikasi Politik Dalam Penyelesaian Konflik di Aceh. Ar-Raniry Press.
DOI: https://doi.org/10.47647/jsh.v7i1.3008
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
ISSN : p - 2615-3688 & e - 2716-0270
Jurnal Sosial Humaniora Sigli indexed by: