The Position of Visum Et Repertum as Evidence in Proving Criminal Cases in Indonesia

Muhammad Firmansyah, Frans Simangunsong

Abstrak


This study aims to examine and analyze the position of visual evidence et repertum in proving criminal cases in Indonesia. In this study is normative juridical research as well as a statutory approach and a coceptual approach. The results of this study show that evidence in criminal cases is very important. One of the most important things in the evidence visum et repertum to reveal the cause and effect of a criminal case incident, in accordance with the purpose in criminal law is to find material truth. Visum et repertum is included in valid evidence under article 184 of the Code of Criminal Procedure, namely letter evidence and also expert testimony. To clearly establish the cause and effect of a criminal act, it is necessary to provide evidence visum et repertum against a number of crimes, including crimes that violate decency, against life, persecution, and negligence resulting in the death of a person or convict, injury to others. Other crimes include knowing the age of the victim or perpetrator of the crime. To find out the cause and effect of a criminal act that occurred, as well as to collect information and seek the objective truth of a criminal act related to the relationship between the act and the consequences caused, visum et repertum in proving criminal cases in Indonesia is very important.

 

Keywords : Criminal case, Evidence, Visum et repertum

 


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Ali Achmad. 2015. Menguak Tabir Hukum. Jakarta: Kencana.

Aling, Daniel F. 2023. “Peranan Visum Et Repertum Dalam Pembuktian Tindak Pidana.” (2).

Andi Hamzah. 2017. Hukum Acara Pidana Indonesia. Edisi Kedua. Jakarta: Sinar Grafika.

Annisa Nurfadhila Nasarudin, and Muhammad Rusli Arafat. 2023. “Peranan Dan Kedudukan Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Tindak Pidana Perkosaan.” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 9(14):131–42.

Constanzo, Mark. 2006. Aplikasi Psikologis Dalam Sistem Hukum. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Dhanis Taufiqurrahman Suhardianto, and Muhammad Rusli Arafat. 2022. “Kekuatan Pembuktian Visum et Repertum Dalam Proses Persidangan Perkara Pidana Ditinjau Dari Hukum Acara Pidana.” Jurnal Hukum Positum 7(1):83–94.

Eddy OS, Hiariej. 2012. Teori Dan Hukum Pembuktian. Jakarta: Erlangga.

Ely, Sofiah, and Frans Simangunsong. 2023. “Peranan Otopsi Forensik Dalam Mengungkap Tindak Pidana Pembunuhan Oleh Kepolisian Republik Indonesia.” Bureaucracy Journal: Indonesia Journal of Law and Social-Political Governance 3(2):1508–22.

Ginting, Yuni Priskila, Aksel Stefan Wenur, Cindy Destiani, Michelle Clarisa, Candra Halim, Raden Ayu, Rani Mutiara, and Steffi Lauw. 2023. “Pembuktian Visum Et Repertum Dalam Tindak Pidana Pemerkosaan.” 02(09):782–97.

Hakim, Lukman. 2019. Asas-Asas Hukum Pidana. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

Herlin Sobari, and Maharani Nurdin. 2022. “Peran Psikiatri Dalam Penegakan Hukum Sebagai Visum Et Repertum .” Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 8(15):276–82.

Junardi, Ismail Ali, and Andi Sulfiati. 2023. “Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Penganiayaan.” LEGAL: Journal of Law 2(1):43.

Karim Nasuition. 1976. Masalah Hukum Pembuktian Dalam Proses Pidana. jilid 1.

Langie, Yuke N., Djemi Tomuka, and Erwin G. Kristanto. 2015. “Peran Visum et Repertum Dalam Penegakan Hukum Pidana Pada Kasus Kematian Tidak Wajar Di Kota Manado.” Jurnal Biomedik (JBM) 7(1). doi: 10.35790/jbm.7.1.2015.7292.

Mario Lasut. 2016. “Visum Et Repertum Sebagai Alat Bukti Dalam Tindak Pidana Pembunuhan Berencana.” V(3):94–102.

Martodidjojo, Soetedjo. 1997. Ilmu Kedokteran Kehakiman. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Marzuki, Peter Mahmud. 2017. Penelitian Hukum. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana.

Nuralinda, Zahrotunnisa, and M. Rusli Arafat. 2022. “Pertanggungjawaban Hukum Pidana Terhadap Pelaku Pemalsuan Alat Bukti Visum Et Repertum.” Jatiswara 37(2):205–11. doi: 10.29303/jtsw.v37i2.409.

Prasetyo Teguh. 2020. Hukum Pidana. Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali Pers.

Pratama, Teo Dentha Maha, Anak Agung Sagung Laksmi Dewi, and Ni Made Sukaryati Karma. 2020. “Tindak Pidana Pemerkosaan Dalam Perspektif Perlindungan Hukum Perempuan.” Jurnal Interpretasi Hukum 1(2):191–96. doi: 10.22225/juinhum.1.2.2463.191-196.

Saldi Isra. 2014. Metode Penelitian Hukum. Bandung : CV. Pustaka Setia .

Shilvirichiyanti. 2021. “Akibat Yang Timbul Apabila Visum Et Repertum Memiliki Perbedaan Dengan Pengakuan Seorang Terdakwa Dalam Kasus Pembunuhan Disertai.” Jurnal Kodifikasi Volume 3(No 1).

Sofyan Andi, Azisa Nur. 2016. Hukum Pidana. Ceakan Kes. Makassar: Pustaka Pena Pers.

Sumaidi. 2015. “Kekuatan Pembuktian Visum Et Repertum Bagi Hakim Mempertimbangkan Putusannya.” Jurnal Lex Specialis (No 21).

Sutriadi Deawit, and Simangunsong Frans. 2022. “Dinamika Persinggungan Hukum Administrasi Dan Hukum Pidana Di Indonesia.” Jurnal Inovasi Penelitian 3(2):5013–28.

Yahya Harahap. 2000. Permasalahan Dan Penerapan KUHAP Penyidikan Dan Penuntutan. Jakarta: Sinar Grafika.




DOI: https://doi.org/10.47647/jsh.v7i1.2152

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN : p2615-3688 & e2716-0270

Jurnal Sosial Humaniora Sigli indexed by: