UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PERMULAAN MELALUI LATIHAN MOTORIK HALUS PADA ANAK TUNA GRAHITA KELAS I C SEMESTER II DI SDLB NEGERI BAMBI
Abstract
Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar utama, karena dengan membaca dan menulis siswa akan memperoleh pengetahuan dan perkembangan daya pikir, sosial dan emosionalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan menulis permulaan melalui latihan motorik halus pada anak tunagrahita kelas I C semester II di SDLB Negeri Bambi. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan mulai bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2020 melalui 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek penelitian adalah anak tunagrahita kelas I C SDLB Negeri Bambi yang terdiri dari 7 anak dengan komposisi 5 siswa laki-laki dan 2 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah pengamatan, kajian dokumen, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan untuk menganalisis data adalah teknik deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1 hasil pengamatan penguasaan siswa terhadap materi pembelajaran masih tergolong rendah. Dari skor maksimal 36, skor perolehan rata-rata hanya mencapai 22,57 atau 63%. Sedangkan pada siklus 2 kemampuan menulis permulaan siswa mengalami peningkatan dari siklus pertama yaitu dari skor maksimal 36, diperoleh skor rerata mencapai 26,28 atau 73%. Selanjutnya pada siklus ke tiga mengalami peningkatan sehingga mencapai skor rerata 30,71 atau 85%. Dapat disimpulkan bahwa melalui latihan motorik halus dapat meningkatkan kemampuan menulis permulaan pada anak tunagrahita. Maka kepada semua siswa agar lebih giat dalam mengikuti latihan motorik halus yang dilaksanakan di sekolah maupun di rumah. Sehingga hasil dari latihan motorik halus tersebut dapat digunakan sebagai modal mengembangkan kemampuan menulis.
Kata Kunci : Menulis Permulaan, Latihan Motorik Halus, Tuna Grahita.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
____. 2013. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Dasar Luar Biasa Tunagrahita Ringan (SDLB-C). Jakarta.
Aspek Perkembangan Motorik dan Keterhubungannya dengan Aspek Fisik dan Intelektual Anak (Part 2)”. 2008. Maret. 3.
Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Permainan. Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application, 65-7
Depdiknas. 2003. Identifikasi Anak Luar Biasa. Jakarta: Direktorat Pendidikan Luar Biasa.
http://pembelajaranguru.wordpress.com. “Perkembangan Motorik Kasar dan Perkembangan Motorik Halus”. 2008. Mei. 25.
Mulyono A.2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Press. Suprihatiningsih. ((2016)). Perspektif Manajemen Pembelajaran Program Keterampilan. Yogyakarta: Deepublish.
Sari, S. F., Binahayati, & Muhammad, B. (2017). Pendidikan Bagi Anak Tuna Grahita. Jurnal Penelitian & PKM , 129 - 389.
Wijaya, A. (2013). Teknik Mengajar Siswa Tunagrahita. Yogyakarta: Penerbit Imperium.
DOI: https://doi.org/10.47647/jrr.v3i2.420
Refbacks
- There are currently no refbacks.