UJI EFEKTIFITAS MULSA ORGANIK DAN PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicumL)

Mawardiana, Karnilawati, Juana

Abstract


Penggunaan mulsa organik pada budidaya bawang merah sangat jarang dilakukan oleh petani disebabkan banyak faktor salah satunya mulsa organik tidak praktis  walaupun manfaatnya baik untuk pertumbuhan tanaman dan tanah.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana  pertumbuhan dan hasil bawang merah akibat jenis mulsa organik dan pupuk ZA serta interaksinya. Penelitian dilaksankan di Desa Tuha Kecamatan  Batee Kabupaten Pidie Agustus  sampai Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor jenis mulsa organik dan  pupuk ZA. Faktor jenis mulsa organik  terdiri dari 3 taraf yaitu M1 = Jerami, M2 = Sekam Padi, M3= Ampas Kopi dan faktor  pupuk ZA  terdiri dari 3 tarap yaitu Z1 = 100 kg/ha,  Z2 = 200 kg /ha Z3 = 300 kg/ ha.  Parameter yang diamati : tinggi tanaman, berat umbi basah /plot, berat umbi kering/plot, hasil per hektar.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis mulsa berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST,  namun  berpengaruh tidak nyata terhadap  berat umbi basah  per plot, berat umbi kering basah  per plot dan hasil per hektar.  Pupuk ZA  berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 15, 30 dan 45 HST, berat umbi basah  per plot, hasil per hektar namun berpengaruh tidak nyata terhadap  berat umbi kering per plot. Bawang merah memberikan respon yang lebih baik terhadap  pertumbuhan dan hasil pada tanah yang diberikan pupuk ZA  sebanyak 300 kg/ ha dengan  perbedaan hasil mencapai 0,97 ton dalam satu hektar

Kata kunci  : mulsa organik, pupuk ZA, bawang merah


References


Biro Pusat Statistik, 2013. Produksi sayuran dan buah-buahan di Indonesia. Biro Pusat Statistik Jakarta. Indonesia.

Engelstad, O.P. 1997. Teknologi dan Penggunaan Pupuk. Terjemahan DH. Goenadi. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Fox, R.L. and G.J. Blair.1986. Plant response to sulphur tropical soils. p. 405 – 434. In : M.A.

Goeswono Soepardi. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu-ilmu Tanah, IPB. Bogor.

Irwan, A.W., A. Wahyudin dan Farida. 2005. Pengaruh Dosis Kascing dan Bioaktivator Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Yang Di 39 akan Secara Organik. Jurnal Kultivasi 2005, Vol. 4(2): 136 – 1 iversitas Padjajaran. Bandung.

Ismunadji, M. 2002. Effect of sulphur aplication on chemical composition and yield of lowland rice. Ph.D. Thesis. Bogor Agricultural University. (In Indonesia). J Agric. Food Chem. 42: 2848-2851.

Mariano, A.S.A. 2003. Pengaruh Pupuk Foska dan Mulsa Jerami terhadap Beberapa Sifat Fisik dan Kimia Tanah serta Produksi Kedelai (Glycine L. Merr). Program Studi Ilmu Tanah Departemen Tanah, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hal. 11-12.

Marschner, H. 1995. Mineral Nutrion of Higher Plants. 2nd ed. Academic Press. London

Mustofa dan El-Kader A. 2006. Sulfur fertilization on growth yield and fruit quality of grand nain banana cultivar. J.Appl.Sci.Res., 2(8) : 470 – 476.

Prakoso, D., 2013. Produksi Kopi RI terbesar di Dunia. Sindo.

Prasad, R. and J.F Power. 2007. Soil Fertility Management For Sustainablem Agriculture. CRCLewis Publishers. Boca Raton New York.

Susanti, E. 2003. Pengaruh Jenis Mulsa i terhadap Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.).Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas PertanianUniversitas Udayana, Denpasar. Skripsi. Tidak Dipublikasikan.

Thomas, R.S., R.L. Franson, & G.J. Bethlenfalvay. 2003.. Separation of VAM Fungus and Root Effects on Soil Agregation. Soil Sci. Am. J. Edition: 57: 77-31.

Trudinger, P.A. 1986. Chemistry of the sulphur cycle. p. 2 – 22. In : M.A. Tabatai (Editor) : Sulphur in Agriculture. No27 in the series Agronomy. Madison, Wisconsin, USA.




DOI: https://doi.org/10.47647/jrr.v3i1.382

Refbacks

  • There are currently no refbacks.