STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIAN KOMODITAS KAKAO DI GAMPONG ALUE KECAMATAN TITEU KABUPATEN PIDIE
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi penyuluhan pertanian komoditas kakao di Gampong Alue Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie. Objek dan ruang lingkup penelitian ini adalah strategi komunikasi penyuluhan pertanian komoditas kakao di Gampong Alue Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie. Penyuluhan pada hakikatnya adalah memberikan bimbingan-bimbingan pada petani yang tengah aktif bekerja, melaksanakan usaha taninya, jadi petani dapat belajar sambil berkerja yaitu mengikuti dan melaksanakan program penyuluhan. Program penyuluhan pertanian yang di lakukan penyuluh bertujuan untuk mewujudkan dasar penyuluhan pertanian yaitu membantu petani agar mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman kakao. Dalam menjalakan Program Penyuluhan pertanian lapangan membutuhkan strategi komunikasi untuk berinteraksi dengan petani. Populasi dalam penelitian ini jumlah petani kakao sebanyak 30 orang. Sedangkan sampelnya yaitu seluruh populasi di dalam penelitian ini dijadikan sampel yaitu 30 orang. Metode analisi data dalam penelitian ini yaitu kualitatif yang diperoleh melalui wawancara dan pengamatan. Dari hasil penelitiaan menunjukkan bahwa strategi komunikasi penyuluhan komoditas kakao di Gampong Alue Kecamatan Titeu Kabupaten Pidie untuk saluran komunikasi tatap muka dengan persentase 2.8 (tinggi) karena komunikasi tatap muka lebih mudah dipahami oleh petani karena penyuluh dalam meberikan informasi secara terarah dan saling, sedangkan komunikasi massa 2.2 (sedang) karena petani kurang leluasa dalam menyampaikan kendala-kendala yang dihadapinya karena banyaknya petani yang harus diberikan arahan. Sedangkan untuk saluran komunikasi media cetak dan audio visual memiliki persentase 2.1 (sedang) dan 3 (tinggi), saluran komunikasi audio visual dinilai sangat efektif dalam menyampaikan informasi karena dapat memberikan gambaran yang jelas dan visual tentang praktik pertanian, teknik, dan solusi yang diinginkan. Selanjutnya untuk tingkat pemahaman petani dikategorikan tinggi karena mempunyai persentase 2.8. Dan untuk penerapan informasi dari penyuluh memiliki persentase 2.2 dengan kategori sedang. Penyuluhan yang diberikan oleh penyuluh melalui berbagai saluran komunikasi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan petani.
Kata kunci : Strategi Komunikasi, Penyuluhan Pertanian, Kakao
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Fisher, B. A. 2001. Teori-teori Komunikasi. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Hemanto, F. 2003. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Henuk YL, Levis LR. 2005. Komunikasi Pertanian.Lembaga Penelitian Universitas Nusa Cendana. Kupang. Kartasapoetra, 1997. Teknologi Penyuluhan Pertanian. Bina Aksara. Bandung.
Latuconsina, Risal. 2012. Memproduksi Media Informasi Penyuluhan Pertanian Balai Pengkajian Teknolongi Pertanian Maluku. Deptan. Jakarta.
Marzuku,1999. Komunikasi, Adopsi dan Difusi Inovasi. Proyek Pembinaan Pendidikan dan latihan Pertanian. Ciawi. Bogor.
Moertopo, A. 1995. Buruh Tani dalam Pembangunan. Yayasan Proklamasi. Jakarta.
McQuail, Dennis, 2002. Teori Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, PT. Erlangga :Jakarta.
Rakhmat, Jalaludin. 2002. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. PT.Remaja Rosdakarya : Bandung.
Saefuddin, 1999. Media Instruksionel Eukatif. Rineka Cipta. Jakarta.
Soekartawi, 2005. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.47647/agrodiversity.v2i1.2237
Refbacks
- There are currently no refbacks.