MANAJEMEN BRAND INDUSTRI HANDICRAFT SEBAGAI ASET DALAM PENGEMBANGAN POTENSI WISATA SYARIAH DI TANAH GAYO

Ayu Rahma Nengsi, Didi Sartika

Abstrak


Industri kreatif kerajinan tangan, mampu meningkatkan pengembangan pariwisata, mengingat bisnis pariwisata syariah menjadi lahan yang sangat menjanjikan saat ini. Ditengah resesi ekonomi di masa pandemi, pariwisata tetap menunjukkan peningkatan trend positif. Penelitian ini berusaha menganalisis keberadaan brand lokal dalam pengembangan potensi pariwisata syariah di dataran tinggi gayo (Aceh). Observasi dilakukan dilokasi wisata dan industri kerajinan tangan. Dinas pemerintahan terkait, para pelaku pariwisata, para pengrajin dan pengusaha kerajinan tangan menjadi informan yang dipilih. Analisis data dilakukan saat pengumpulan data lapangan berlangsung dan setelah pengumpulan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa para pengusaha dan pengrajin belum menyadari bahwa industri kerajinan tangan dapat meningkatkan pengembangan potensi wisata, secara tak langsung berimbas pada peningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini dapat terwujud jika brand lokal diorganisasikan secara maksimal, melalui sistem promosi serta pemasaran yang tepat dan disandingkan dengan setiap kegiatan wisata yang berlaku. Minimnya sumber daya manusia dari para pelaku dan keterbatasan pemahaman dari singkronosasi antara industri kerajinan tangan dalam bisnis pariwisata, membuat mereka kurang lihai dalam melihat setiap potensi dan kesempatan yang ada. Dalam hal ini, diidentifikasikan bahwa merealisasikan sertifikasi produk serta memasukkan brand lokal, dalam setiap proses manajemen pengorganisasian destinasi wisata, menjadi sangat penting agar dapat saling mendukung satu sama lain.


Teks Lengkap:

PDF

Referensi


Berma, M. (2001) ‘Alternative development and the role of commercial handicraft production in Sarawak, Malaysia’, Akademika, Vol. 59, No. 1, pp.33–51.

Crane, F.G. and Meyer, M. (2006) ‘The entrepreneurial climate in Canada: the entrepreneur’s viewpoint’, Journal of Small Business & Entrepreneurship, Vol. 19, No. 3, pp.223–231.

Fabeil, N.F., Pazim, K.H., Marzuki, K.M. And Langgat, J. (2014) ‘The Orientation Of Handicraft Entrepreneurs In Sabah: Their Personality Characteristics And Motivations (Orientasi Usahawan Kraftangan Di Sabah: Ciri Personaliti Dan Motivasi)’, 2nd ASEAN Entrepreneurship Conference.

Fabeil, N.F., Marzuki, K.M. and Langgat, J. (2012) ‘Dedicated vs modest commercialization of small-scale handicraft production in Sabah’, International Journal of Commerce, Business and Management, Vol. 1, No. 3, pp.113–119.

Hamele, H., Kusters, N., Sanabria, R., & Skinner, E. (2007). Creating regional networks of sustainable tourist stakeholders: Europe’s voluntary initiatives for sustainability in tourism (VISIT) and the sustainable tourism certification network of the Americas. In R. Black & A. Crabtree (Eds.), Quality assurance and certifications in ecotourism (pp. 464–488). Wallingford: CABI Publishing.

Hassan, Hasliza. Et al. 2017. Preservation of Malaysian handicraft to support tourism development. Int. J. Entrepreneurship and Small Business, Vol. 32, No. 3

Jusnimalita. Ferawati Bahrudin, Ahmad. (2022). Kerajinan Kerawang Gayo Kecamatan Bebesan Kabupaten Aceh Tengah. Journal Of Craft. Vol 2. No.1.hal 13-23

Kozak, M., & Nield, K. (2004). The role of quality and eco-labelling systems in destination benchmarking. Journal of Sustainable Tourism, 12(2), 138–148.

Lorenzini, Eleonora. Calzati, Viviana. Giudici, Paolo. Journal Annals Tourism Research. 2011. Vol 38. No.2. pp 540-560

Mogindol, S.H. and Bagul, A.H.B.B.P. (2014) ‘Tourists’ perceptions about an appealing handicraft’, Tourism, Leisure and Global Change, Vol. 1, No. 1, pp.10–24.

Mukhlisoh, M., & Suwarno, S. (2019). Implementasi Manajemen Pendidikan Karakter Di Sekolah. Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi Dan Pemikiran Hukum Islam, 11(1), 56. https://doi.org/10.30739/darussalam.v11i1.449

Mutua, K., Massimo, S.K. and Mburu, P.T. (2004) ‘An empirical study of the Botswana handicraft market’, Journal of African Business, Vol. 5, No. 2, pp.93–112

Richards, G., & Wilson, J. (2007). Tourism development trajectories: From culture to creativity? In G. Richards & J. Wilson (Eds.), Tourism, creativity and development (pp. 1–33). London: Routledge.

Rodrigues, R.G., Raposo, M., Ferreira, J. and Do Paco, A. (2009) ‘Entrepreneurship education and the propensity for business creation: testing a structural model’, International Journal of Entrepreneurship and Small Business, Vol. 9, No. 1, pp.58–73

Redzuan, M. and Aref, F. (2009) ‘Path-analysis model of the development of handicraft (Batik) industries in Kelantan, Malaysia’, Journal of American Science, Vol. 5, No. 8, pp.31–38

Sharma, K. K. (2005). Tourism and development. New Delhi: Sarup & Sons. Tasci, A. D. A., & Kozak, M. (2006). Destination brands vs destination images: D




DOI: https://doi.org/10.47647/jsh.v5i2.931

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.



ISSN : p2615-3688 & e2716-0270

Jurnal Sosial Humaniora Sigli indexed by: